
Menurut keterangan dari pihak sekolah di Daerah Chikballapur , Negeri Karnataka, sebelah barat daya India, Anusha ketika itu terjebak di antara gerombolan anak- anak yang sedang berjalan melalui beranda sekolah.
Ketika dia tiba di depan sajian makanan, dia terjatuh ke dalam periuk berisi Sambar , sebuah makanan biasa disajikan di India selatan diperbuat daripada kacang polong, yang mendidih, seperti dilapor Daily Mail, Khamis (19 /9).
Sambar adalah sejenis makanan berupa kari sayur-sayuran pedas yang popular di bahagian selatan India. Makanan ini disajikan dengan keadaan mendidih dan dimasak di dalam periuk - periuk besar .
Anusha menderita luka terbakar 70 peratus. Ketika ambulans tidak kunjung datang , guru besar sekolah kemudian membawa gadis kecil itu ke hospital. Namun dia meninggal beberapa jam kemudian.
Akibat kejadian itu, pejabat pendidikan Daerah Chikballapur , Krishnappa , dan tiga tukang masak sekolah itu diminta beri keterangan atas kes ini.
Ayah Anusha , Gangappa Ashwathappa , menolak melaksanakan pengebumian sehingga kes yang mengorbankan anaknya itu diselesaikan.
"Saya tidak akan mengkremasi tubuh anak saya sampai pihak sekolah, termasuk guru besar sekolah dan tiga tukang masaknya , datang ke sini," kata Gangappa . "Saya ingin bertanya kepada mereka, apa yang mereka lakukan ketika kanak- kanak saling dorong satu sama lain."
No comments:
Post a Comment